Sabtu, 30 Maret 2013
Mengapa Anas Membeli Wayang Sengkuni Di Bali Saat KLB?
Anas Urbaningrum akhir pekan ini berkeliling Pulau Dewata. Bukan untuk menghadiri Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat, tapi untuk “Keluyuran Luar Biasa,” kata Anas di Pasar Guwang, Sukawati, Gianyar, Bali.
Anas berbelanja berbagai kerajinan khas Bali di Pasar Guwang. Anas mengatakan, ia sangat senang berlibur ke Bali karena bisa mendapatkan kerajinan dan kuliner yang hebat. “Tadi saya beli kaos, wayang, kerajinan tangan,” kata mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu di Pasar Guwang, Sabtu 30 Maret 2013.
“Salah satu wayang yang saya beli Sengkuni. Ada juga Semar dan Krishna. Saya penyuka wayang. Dari kecil di kampung, tontonan saya wayang. Cerita-cerita wayang memberikan inspirasi,” ujar Anas.
Soal Sengkuni ini, Anas pernah memasang status “Politik para Sengkuni” di BlackBerry Messenger (BBM)-nya sebelum berhenti dari Demokrat. Sengkuni adalah salah satu karakter dalam kisah Mahabharata. Sengkuni menjadi tokoh antagonis, tukang adu domba, dan pendukung kelompok Kurawa dalam menjatuhkan Pandawa.
Spanduk Sengkuni ini pula yang kini disebar mantan Ketua Demokrat Cilacap, Tri Dianto, di Bali. “Demokrat Butuh Kesatria, Bukan Para Sengkuni,” demikian tulisan yang tercantum pada 100 spanduk yang dipasang Tri di berbagai lokasi.
Namun Anas mengatakan, ia ke Bali hanya untuk berlibur, bukan memantau Kongres Demokrat. “Saya ke Bali pertama untuk menjenguk orangtua Pak Pasek yang sedang sakit. Saya doakan lekas sembuh. Ibu sahabat saya, saya anggap ibu saya sendiri. Kedua, saya sedang libur panjang, jadi sekalian KLB – Keluyuran Luar Biasa,” ujarnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar